• Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
Sunday, December 15, 2019
25 °c
Jayapura
26 ° Sat
26 ° Sun
26 ° Mon
27 ° Tue
27 ° Wed
27 ° Thu
Jelata News Papua
Jelata News Papua
  • Home
  • Kabar
    • Papua
    • Papua Barat
  • Nasional
  • Berita
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Sosial Politk
    • Hukum Ham
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Ekonomi Bisnis
    • Lingkungan
  • Tanah Papua
    • Anim Ha
    • Bomberai
    • Domberai
    • Lapago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Internasional
  • Tulisan
    • Artikel/Opini
    • Sastra
    • Puisi
    • Novel
    • Cerpen
  • News In English
  • Media
    • Pers Rilis
    • Wawancara
    • Buku
No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
    • Papua
    • Papua Barat
  • Nasional
  • Berita
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Sosial Politk
    • Hukum Ham
    • Seni Budaya
    • Olahraga
    • Ekonomi Bisnis
    • Lingkungan
  • Tanah Papua
    • Anim Ha
    • Bomberai
    • Domberai
    • Lapago
    • Mamta
    • Meepago
    • Saireri
  • Internasional
  • Tulisan
    • Artikel/Opini
    • Sastra
    • Puisi
    • Novel
    • Cerpen
  • News In English
  • Media
    • Pers Rilis
    • Wawancara
    • Buku
No Result
View All Result
Jelata News Papua
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

GURU: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

admin by admin
November 21, 2019
in Artikel Opini, Pendidikan
0 0
0
Gambar Ilustrasi: https://smpalathiyah.sch.id

Gambar Ilustrasi: https://smpalathiyah.sch.id

Oleh: Florentinus Tebai *)

Guru pemalas mengajar sisiwa/i merupakan satu persoalan dalam bidang pendidikan yang sudah dan sedang terjadi di pedalaman Papua pada umumnya. Diantaranya seperti, di Kabupaten Lanny Jaya. Guru Malas Ngajar, SiswaTerlantar (Cepos, Senin, 17 Juni, 2019). Di Kabupaten Merauke, pada awal tahun 2015 warga kampung Tambat mengeluh ketika proses belajar mengajar tidak berjalan lancar. Di Kabupaten Pegunungan Bintang, aktifitas guru di SMP Kiwirok tidak berjalan lancar, karena para guru tidak ada di tempat. Di Kabupaten Dogiyai, pada awal November, (4/11/2015) aktifitas pendidikan tidak berjalan lancar, karena tidak ada guru di tempat (SKP Se-Papua, 2015-2017:58). Di Kabupaten Agast-Asmat, kondisi bangunan parah. Tidak ada guru yang bertugas di Sekolah (Rangga, 2018 : 68).

Pengalaman telah membuktikan bahwa situasi pendidikan di pedalaman Papua amat memprihatinkan. Guru malas mengajar sisiwa. Proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) tidak berjalan baik, karena tidak ada guru di tempat. Aktifitas guru yang tidak berjalan dengan baik dan lancar. Terkesan tidak ada guru di tempat. Kondisi bangunan yang parah. Singkatnya, aktifitas pendidikan di pedalaman Papua tidak berjalan dengan baik dan lancar. Pertanyaanya, Apa pentingnya peran guru dalam membangun peradaban?

Pentingnya Memahami peran Guru dalam Membangun Peradaban

Pengalaman telah membuktikan bahwa peran guru amatlah signifikan (Penting) dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Sebab, Guru adalah tombak perubahan generasi penerus bangsa dan negeri. Ia adalah motor penggerak dalam mencerdaskan anak. Baik itu cerdas dalam berpikir, berucap dan bertindak dalam setiap tindakan, perkataan dan perbuatan dari anak tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia (Guru) adalah seorang yang mampu mendidik anak didiknya menjadi cerdas dalam berpikir, perkataan dan perbuatanya.

Guru adalah seorang pendidik bagi anak-anak didiknya (Siswa/i) di Sekolah. Ia mendidik anak-anaknya, agar menjadi pribadi yang unggul dan sama secara utuh dan menyeluruh. Ia mengarahkan anaknya menuju suatu perubahan dalam dirinya (Revolusi Mental) dari anak didiknya. Ia mendidik, supaya mental anak menjadi baik dan bijaksana dalam hidup bersama di tengah masyarakat. Ia mendidik, agar anak menjadi manusia yang bertangungjawab terhadap diri, sesama (Masyarakat) dan seluruh alam semesta di bumi. Singkatnya bahwa guru adalah seorang pendidik sejati. Ia tidak penah berhenti mendidik hal baik dan berguna bagi anak-anaknya, sebab itu merupakan tugas luhur dan mulia. Oleh karena itu, Guru sering dijuluki sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Guru adalah seorang pahlawan, karena pengabdiannya kepada anak didiknya tidak memandang suku dan budaya serta ras. Tetapi, ia menjalankan tugasnya, karena merupakan sebuah panggilan dan perutusannya yang diembankan oleh Sang Maha Esa (Pencipta), agar ia menjalankan tugas pengabdiaannya secara menyeluruh dan totalitas. Ia membaktikan diri secara utuh dan menyeluruh melalui pengabdian dalam seluruh tenaga, pikiran dan waktunya hanya bagi anak-anak didiknya, agar anak-anak didiknya menjadi manusia yang beradab (Cerdas).

Guru adalah seorang yang bertugas untuk melahirkan manusia yang beradab. Ia membina dan mendidik anak didiknya menjadi pribadi yang cerdas. Ia mendidik anaknya menjadi anak yang punya perilaku yang beretiket baik dalam pergaulan di tengah masyarakat yang mejemuk. Singkatnya, Guru adalah sebuah rahim yang berfungsi untuk melahirkan generasi anak bangsa yang cerdas dan unggul demi keutuhan dan ketahanan serta kemajuan bangsa dan negeri. Guru adalah actor dan creator (Pencetak) anak yang samapta (Siap siaga) dalam segala hal apapun, kapan dan dimanapun.

Anak berintegritas adalah anak berkarakter samapta. Ia (Anak) akan membuktikan keintegritasnya melalui kesatuan dari pikiran, perkataan dan perbuatannya. Ia berani mengambil tanggungjawab. Ia berani berpikir holistik (Menyeluruh) dan bertindak transparan. Artinya, ia berani mengambil kebijakan sesuai dengan permasalahan. Ia memiliki ketegasan dan mengambil keputusan. Ia tidak membuat bingung para pelaksananya dalam melakukan setiap kebijakan. Tapi, Ia mengedepankan prinsip, terbuka, konsisten, dan respek terhadap keprihatinan sosial. Ia mempunyai hidup moral yang baik.

Mengapa Guru Pemalas Mengajar?

Pertanyaan ini tidak asing di telinga kita, sebab kita sering mendengar pertanyaan ini. Berkaitan dengannya bahwa ada beberapa hal yang bisa menyebabkan guru malas mengajar. Pertama: Guru malas mengajar di sekolah, karena guru tersebut tidak menguasai bahan (Materi) ajarnya. Sebab ada kemungkinan yang bisa terjadi, ialah bahwa ketika guru tidak siap lalu mengajar siswa di kelas, maka siswa yang sudah siap dapat membingungkan dan bahkan bisa menjatuhkan gurunya di dalam ruang kelas. Kedua: guru malas mengajar bisa juga terjadi, karena tempat tinggal yang harus ditempuh dari rumah hingga ke tempat tugas (Sekolah) jauh, sehingga berakibat pada guru malas pergi ke Sekolah. Ketiga: Guru bisa malas mengajar juga, karena penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas Sekolah yang minim (Kurang), sehingga berakibat pada guru malas mengajar di sekolah.

Keempat: Guru bisa malas mengajar juga bisa terjadi, karena gaji guru yang sangat minim (Kurang). Hal ini sering terjadi karena dana bos yang disalurkan ke setiap sekolah untuk menggaji para guru sering dikorupsi oleh kepala sekolah, sehingga pada ujung-ujungnya pendapatan para guru sangat minim. Kelima: Guru malas mengajar bisa juga terjadi, karena tidak betah tinggal di kampung. Lihatnya bahwa kebanyakan dari guru-guru berbulan-bulan tinggal di kota tanpa tujuan yang jelas. Mereka menuntut upah, namun melalaikan tugas. Kelima: Guru malas mengajar juga bisa terjadi, karena siswanya bandel (Nakal) atau tidak mau mendengar siswanya, sehingga guru tidak malas datang untuk mengajar di Sekolah. Keenam: Guru malas mengajar, juga bisa terjadi karena siswanya tidak mau datang ke Sekolah. Akibatnya, Guru tidak melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah.

SolusiAlternatif yang bisadiambil

Akhirnya, Saya menawarkan tiga solusi. Pertama: Setiap guru kiranya menguasai materi sesuai dengan ilmu atau bidang yang digelutinya, supaya ketika mengajar tidak grogi. Atau ketika siswa bertanya, supaya guru tidak grogi di kelas. Kedua: Pemerintah daerah, kota dan kabupaten, supaya ikut bertanggungjawab atas seluruh permasalahan pendidikan di Papua pada umumnya dan pedalaman Papua khusunya. Misalnya, melalui dana Otsus, supaya pemerintah kota dan kabupaten, agar segera memenuhi sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yang memadai. Ketiga: Guru yang pemalas mengajar dan suka korupsi, agar segera dicopot dari jabatannya. Sebab pembiaran terjadi, maka ini adalah bentuk dari pengrusakan wajah pendidikan yang berkualitas.

*) Penulis adalah Mahasiswa Semester III dan Anggota Group Kebadabi Voice di STFT “FajarTimur”, Abepura, Jayapura, Papua.

Share this: Bagikan

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • More
  • Click to print (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Skype (Opens in new window)

Related

Previous Post

4 Kampung di Distrik Mapia Barat Gelar Pelatihan Pengelolaan BUMDES

Next Post

Pelatihan KPM Kabupaten Dogiyai dihadiri ratusan peserta

Related Posts

Artikel Opini

Tercabutnya Rahim Pendidikan Papua

December 10, 2019
Artikel Opini

Persatuan Melahirkan Kemerdekaan

December 8, 2019
Fr. Silvester Dogomo. Doc. Pribadi.
Artikel Opini

Suatu Tinjauan Hukum (HAM) dan Agama (ASG) tentang Harkat, Martabat dan Kodrat Manusia dalam PEPERA (Act Of Free Choice) Tahun 1969

December 7, 2019
Next Post
Peserta Pelatihan KPM Kabupaten Dogiyai Tahun 2019. Doc.JNP.

Pelatihan KPM Kabupaten Dogiyai dihadiri ratusan peserta

TERKINI

Dekorasi Namamu

December 14, 2019

Ketum KNPI Kabupaten Dogiyai Bernardo Boma Minta Pemuda Harus Bersatu, Bangun Pemuda Bangun Dogiyai

December 14, 2019

Pengurus DPD KNPI Dogiyai Resmi Dilantik DPD KNPI Provinsi Papua

December 13, 2019
Jelata News Papua

© 2018 JNP - Jelata News Papua Created by JNP.

Salam Damai " Selamat membaca dan Selamat Berkunjung

  • Home
  • Formulir Pengaduan Dewan Pers
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result

© 2018 JNP - Jelata News Papua Created by JNP.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In